Jumat, 08 Oktober 2010
Yahudi mitosnya adalah bangsa paling pinter sedunia. (konon 2 dari 3 orang yahudi IQ-nya diatas rata-rata loh). Karena kepintaran mereka maka yahudi itu teus mencoba untuk menguasai dunia dibalik layar. Bukan bermaksud mirip-mirip dengan cerita tentang super hero tapi memang sifat yahudi selalu ingin menguasi dunia. Orang Yahudi sendiri yang bilang begitu. Vladimir Jabotinsky, seorang Yahudi tulen dari Rusia pernah bilang kalau Orang Yahudi dengan kelebihannya itu akan selalu berada di luar dari komunitas apapun di dunia dan akan selalu “dimusuhi” oleh komunitas-komunitas lain walaupun mereka berada di dalam komunitas tersebut, makanya untuk keluar dari masalah itu maka tak ada cara lain selain kembali ke “The promise land” mereka dan menciptakan dunia baru / new world order yang sesuai keinginan mereka.
Pada zamannya, eropa masa awal mengalami kemajuan yang sangat pesat yang kita kenal dengan renaissance. Dan kemajuan yang pesat ini pada akhirnya memunculkan praktek-praktek kolonialisme. Akhirnya nih, kolonialisme meluas keseluruh dunia termasuk benua Amerika. Mau gak mau para imigran-imigran dari Negara-negara mulai masuk ke daerah-daerah yang termasuk lingkupan kolonialisme ini. Nah, komunitas Yahudi yang tercerai-berai pasca Diaspora yang melanda mereka juga masuk ke dunia baru ini. Salah satu dunia baru yang paling sensasional adalah Amerika Serikat yang saat itu masih dijajah Inggris. Singkat cerita, Amerika pun merdeka, dan Seorang yang bernama Benyamin Franklin adalah salah satu “Bapa bangsa” Negara itu sudah cukup was-was akan masuknya imigran-imigran Yahudi.
Benyamin Franklin kemudian ‘meramalkan’ akan bahaya yang akan datang jika Amerika menerima imigran Yahudi. Dia berkata “Ada bahaya besar mengancam Amerika. Bahaya itu adalah orang-orang Yahudi. Di bumi manapun Yahudi itu berdiam, mereka selalu menurunkan tingkat moral kejujuran dalam dunia komersial. Mereka hidup mengisolasi diri dan berusaha mencekik leher keuangan penduduk pribumi, seperti yang terjadi di Portugal dan Spanyol. Sejak lebih dari 1700 tahun, orang Yahudi mengeluhkan nasib yang mereka alami, karena mereka telah diusir dari bumi pertiwi. Mereka tidak lain adalah binatang vampire yang selalu mengisap darah manusia. Jika orang yahudi tidak disingkirkan dari Amerika dengan kekuatan undang-undang, maka dalam 100 tahun mendatang mereka akan menguasai dan menghancurkan kita dengan mengganti bentuk pemerintahan yang telah kita perjuangkan dengan pengorbanan darah, nyawa, harta, dan kemerdekaan pribadi kita. Seandainya orang yahudi itu dari Amerika dalam waktu 200 tahun mendatang, anak cucu kita nanti akan berkerja di ladang-ladang untuk memberi makan kepada orang-orang Yahudi itu. Sementara itu, orang Yahudi akan menghitung-hitung uang dengan tangan mereka di berbagai perusahaan keuangan kita. Aku ingatkan anda sekalian. Kalau anda tidak menyingkirkan orang Yahudi dari Amerika untuk selamanya, amaka anak-cucu kita kalian akan memanggil nama kalian dari atas liang kubur kalian kelak. Pikiran yang ada di benak orang Yahudi tidak seperti yang ada pada orang Amerika. Meski mereka hidup bersama dengan kita di beberapa generasi, mereka tidak akan berubah sebagaimana macan tutul tidak bias merubah warna tutul kulitnya. Mereka akan menghapus intitusi kita. Oleh karena itu, mereka harus disingkirkan dengan kekuatan konstitusi.”
Informasi tentang ini gw kutip dari Journal charles pinsky, South Carolina tentang Rencana UU 1789 mengenai imigran Yahudi di AS. (Biar gw gak dikira copy-paste doang seh Hahaha) yang asli bisa lo liat di Franklin Institute Philadelphia, Psylvania. Nah handai taulan yang berbahagia, sekarang udah 200 tahun neh dari ramalan om franklin, apakah terbukti saudara-saudara? Jawabannya YA. Kalo ada yang protes dan bilang “ya gak lah, yang bener itu Israel (Yahudi) itu kepanjangan tangan kepentingan Amerika di Timur tengah, Israel itu ya Amerika kecil”. Yah, gw juga mulanya juga berpikiran begitu, tapi ternyata Amerika udah dikuasai Yahudi. Gak percaya? Bakal gw beberkan bukti-buktinya. Tunggu aja.
0 komentar:
Posting Komentar