Kamis, 15 Desember 2011

Assasin : Ninja Arab pembunuh profesional

Pernah denger tentang Assasin? Mungkin buat lo yang maniak game ada tuh game assassin. Ya selama ini kita tau kalau assassin itu pembunuh bayaran yang keren. Iya kan? Tapi gak banyak dari kita yang tau kalau sebenarnya assassin itu bukan imajinasi macem serial naruto melainkan kisah nyata. Assasin itu para “ninja” dari Arab yang banyak membunuh para penjabat kerajaan di Arab tempo dulu. Saking terkenalnya kemampuan assassin sampai Eropa pun mengadopsi Assasin ini jadi perbincangan hangat di dataran biru itu bahkan jadi kosa kata baru dalam bahasa Inggris sampai sekarang ( dalam bahasa Inggris, Assasin : perampok, pembunuh). Ya… sampai sekarang.

visualisasi assassin... creed assassin



Apa Assasin itu?

Assasin adalah sebuah gerakan poltik yang memiliki kemampuan khusus dalam membunuh dan menyelinap. Didirikan oleh Hasan bin Shabah. Pemikiran mereka mirip dengan sekte Isma’iliyah Fathimiyah Masyriqiyah. Mereka juga percaya tentang doktrian messianic. Target mereka kebanyakan pejabat-pejabat yang gak sepaham dengan mereka, terutama dari golongan sunni. Assasin berasal dari kata ‘Hasyasyin’ dari kata ‘Hasyisy’ yang artinya ganja.

Hasan bin shabah... pendiri assassin

Gimana seh sepak terjang Assasin?

Zaman dulu, ada golongan dari Islam yang ogah tunduk ke kekuasaan Abbasiyah di Baghdad dan mereka lebih memilih jadi rebellion . Tapi mereka bukan kaum rebellion sembarangan kayak anak punk yang nongkrong di jalan-jalan, tapi mereka bikin diri mereka jadi kaum yang punya teknik membunuh yang hebat dan memberontak ke kekuasaan Abbasiyah. Yang mendirikan Assasin ini namanya Hasan bin Shabah. Hasan bin Shabah ini punya pemikiran yang beda dengan orang Islam kebayakan. Dia, percaya kalau sebenarnya yang sah berkuasa itu bukan raja-raja dinasti Abbasiyah tapi keturunan Ali bin Abi Thalib (menantu Muhammad SAW). Dia percaya kalau sebentar lagi Imam Al-Mahdi yang kalau dalam ajaran Islam itu sang penolong Umat Islam di akhir zaman bentar lagi akan datang ( kenyataannya sampai sekarang aja belum datang, padahal kan kalau Al-Mahdi udah datang, era kebebasan dajjal dari biara merah Khurasan akan tiba. Berarti pemikiran hasan bin Shabah itu ngaco). Karena itu dia percaya kalau kiamat udah makin dekat. Trus, Hasan Bin Shabah ini pergi ke benteng Alamaut di Iran sekarang dan dia mulai merekrut pasukan-pasukan yang bakal dia bentuk jadi ninja. Pasukan-pasukan ini kebayakan dari orang-orang melarat yang begah dengan pejabat-pejabat yang kaya raya. Pas udah jadi, pasukan ini dikasih nama Hasyasyin, oleh orang barat dipanggil assassin.

Kenapa dikasih nama Hasyasyin? Sebenarnya kata Hasyasyin ini asalnya dari kata Hasisy yang artinya ganja. Ya karena assassin ini hobi banget nyimeng. Lo tau lah… kursus membunuh itu berat banget apalagi mereka itu bakal dibentuk jadi pasukan elit yang harus bisa membunuh dengan rapi, efisien, dan kabur dengan cepat. Makanya mereka kalau abis latihan mereka pada nyimeng. Pas lagi nyimeng itulah mereka ngerasa lagi ada di surga yang dikelilingi oleh bidadari-bidadari padahal kenyataannya mereka ada di goa, dan yang mereka liat bidadari itu sebenarnya tawanan-tawanan wanita yang mereka taruh di goa, ya walau tawanan mereka itu juga cantik-cantik. Dasar.

gambar assassin


Nah senjata utama mereka itu pisau arab yang namanya ‘khanjar’. Mereka jago manjat gedung, menara, masjid, istana, dan punya kemampuan menyusup yang hebat. Nah, di bawah perintah Hasan bjn Shabah, assassin dikirim ke daerah-daerah yang banyak pejabat yang mau mereka bunuh. Hasilnya, banyak pejabat yang mati di jalan raya, atau dalam istanya dengan tidak diketahui oleh orang-orang sekitarnya siapa yang membunuhnya. Teror Assasin ini bikin dua Negara, yakni Abbasiyah dan Turki Seljuk yang gede banget itu mencekam. Akhirnya setelah dilakukan penyelidikan-penyelidikan, Sultan Sanjar tau kalau Assasin itu pasukan pembunuh dari Hasan Bin Shabah dan markas mereka itu di benteng Alamaut ( btw ni benteng tempatnya di puncak gitu kayak kastil). Nah akhirnya si sultan ini memerintahkan pasukannya menyerang benteng Alamaut ini. Udah berkali-kali nyerang tapi pasukan sang sultan gak berhasil juga mengalahkan assassin di benteng Alamaut karena secara individu, skill pasukan sultan dan para Assasin itu jauh banget. Jelas para Assasin lebih hebat kemampuannya.

Sampai pada suatu saat ketika sang sultan tidur di kemahnya ketika dalam misi menyerbu benteng Alamaut untuk yang kesekian kali, dia kaget pas bangun dari tidur. Dia mendapati sebuah khanjar telah menancap di kasur dekat jantungnya, dan pada gagang Khanjar itu ada secarik kertas yang isinya “Jangan diteruskan peperangan ini. Karena kalau kami bermaksud hendak membunuh tuan, tidak ada satu kekuatan yang dapat menghalangi”. Teknik membunuh assassin emang keren, missal mereka pernah membunuh satu menteri, kemudian sang assassin tersebut sengaja membiarkan dirinya tertangkap dan mengatakan kalau ada 13 menteri yang menjadi dalang pembunuhan tersebut dan walhasil 13 menteri tersebut dibunuh, padahal 13 menteri itulah yang setia pada sultan dan memang 13 menteri itu yang jadi target utama assassin bukan satu menteri yang dibunuh di awal.

Setelah Hasan bin Shabah wafat, Assasin masih sempet jaya untuk beberapa decade tapi setelah beberapa lama, kemampuan membunuh mereka makin menurun karena udah gak ada tokoh yang kuat seperti Hasan bin Shabah. Akhirnya mereka bisa dikalahkan oleh bangsa mongol dan juga oleh pasukan Dhohir bebris. Sekarang golongan kecil assassin masih ada di Iran, Syria, dan di Negara-negara bekas Uni Sovyet tapi jelas kemampuan membunuh mereka udah jauh melemah gak kayak dulu.


2 komentar:

  1. ini secret society yg waktu itu lo bilang ya im?e

    BalasHapus
  2. ane pernah denger kisah dimana Salahudin Al Ayubbi pernah dikepung 3 assassin, tapi Salahuddin dapat mengalahkan ketiga assasin tesebut

    BalasHapus