TAKDIR : Fakta tentang takdir

Minggu, 24 Juli 2011


Tulisan ini buat lo yang ragu atau bahkan udah gak percaya dengan yang namanya takdir. Manusia zaman sekarang udah merasa paling pinter dan mulai mempertanyakan sesuatu yang menurutnya di luar akal, padahal memang seberapa luaskah akal manusia?

Eksperimen yang dilakukan oleh Profesor Benjamin Libet dari Universitas California di tahun 1973 mengungkapkan bahwa semua keputusan dan pilihan kita sudah ditentukan sebelumnya dan bahwa kesadaran muncul untuk berperan hanya setengah detik setelah semuanya ditentukan. Oleh para ahli neorofisiologi, maknanya dijelaskan bahwa sesungguhnya kesadaran adalah bagaikan monitor yang menunjukkan segalanya setengah detik lebih lambat. Dengan demikian, tidak atupun pengalaman yang kita rasakan terjadi dalam waktu sebenarnya, tetapi terlambat setengah detik dari peristiwa nyatanya sendiri. Libet melaksanakan risetnya dengan menggunakan fakta bahwa pembedahan otak dilakukan tanpa menggunakan narcosis, dengan kata lain, ketika riset terjadi pasien sepenuhnya sadar. Libet merangsang otak pasien dengan arus listrik kecil dan ketika mereka mengalami persepsi bahwa mereka merasakan “sentuhan” itu nyaris setengah detik sebelumnya.

Kesimpulan yang diambil adalah : keputusan untuk menggerakkan otot terjadi sebelum keputusan ini mencapai kiesadaran. Selalu ada jeda antara proses neurologis atau perceptual dan ketika kita menajdi sadar akan pemikiran, perasaan, persepsi, atau gerakan yang ditimbulkannya. Dengan kata lain, kita hanya bisa menyadari sebuah keputusan setelah keputusan itu sudah diambil. Dalam percobaan Libet, jeda ini bervariasi antara 350 dan 500 milidetik meskipun kepuutusan yang muncul tentu saja tidak bergantung pada angka-angka tersebut. Karena, menurut Libet berapa lama pun jeda tersebut-tidak ada pengruh apakah lama atau sebentar, satu jam atau satu mikrodetik- kehidupan fisik kita selalu berada pada masa lalu. Hal ini menunjukkan bahwa setiap pemikiran, emosi, atau gerakan terjadi sebelum mencapai kesadaran kita dan itu membuktikan bahwa masa depan sepenuhnya berada diluar kendali kita.

Dalam percobaan lain, professor Libet menyerahkan keputusan kepada pasien untuk menggerakkan jari. Otak pasien dipantau pada saat jari mereka bergerak untuk menggerakkan jari. Otak pasien dipantau pada saat jari mereka bergerak dan diamati bahwa sel otak yang relevan beraksi sebelum pasien benar-benar mengambil keputusan. Dengan kata lain, perintah “lakukan!” mencapai individu dan otak disiapkan untuk melakukan tindakan ; individu baru menyadari ini setengah detik belakangan.

Gimana? Masih mau terjebak dengan indahnya atheis?

0 komentar: