Penyebab Perang Salib yang asli

Senin, 16 Mei 2011

Lo pasti udah tau tentang perang salib kan? Itu loh. Perang berdasarkan agama yang lama banget dan berlangsung berabad-abad. Dan tentang alasan kenapa umat Kristian Eropa mengangkat senjata dan menyanyikan lagu “basahilah pedangmu dengan darah orang Arab” atau “Rubet en sii sanguinis araborum” itu apakah benar-benar karena masalah perebutan tanah suci?

Ya. Perang salib bermula dari sikap para penguasa tanah suci Palestina yang saat itu berada dibawah administrasi dari Kesultanan Turki Seljuk yang merupakan kaum yang belum lama memeluk Islam jadi wacana “Tasammuh” belum tertanam pada mereka. Walhasil, umat Kristen yang ingin berziarah ke betlehem dilarang oleh mereka, bahkan umat Kristen ini sering dirampok di perjalanan ke tanah suci akibat tidak adanya pengamanan dari Kesultanan Seljuk sama sekali. Umat Krsiten sering diperas sampai akhirnya tersebutlah seorang tokoh Kristen yang bernama Pieter Amiens yang merupakan orang dekat
Paus melihat penderitaan dan kesulitan yang dialami ummat Kristiani yang ingin berziarah ke betlehem.
perang salib
Kemudian Pieter Amiens ini mulai melakukan ceramah-ceramah yang membakar semangat perjuangan para umat Kristen di daratan Eropa, dan dalam waktu yang tidak terlalu lama, sikap Islamophobia marak di benua biru tersebut, bahkan muncul idiom “Saracen” untuk menyebut Muslim. Tak cukup sampai disitu, Propaganda yang dilakukan Pieter sampai juga pada Paus barat yang saat itu dijabat oleh Paus Urbanus II. Paus yang mendengar berita tentang keadaan Ummatnya begitu marah dan akhirnya mengumumkan “Perang Suci” dan yang mengikutinya akan tertebus dosa-dosanya. Gaung Paus ini menyebar di banyak Kristendom di Eropa, dan karena saat itu adalah masa mediveral atau “ the dark ages of Europe” atau Agama benar-benar berkuasa penuh maka banyak Kristendom yang dengan segera mengirimkan pasukannya dan bersaing untuk mendapatkan gelar kehormatan sebagai “Raja suci betlehem”. Gak Cuma di barat, di kawasan Timur yakni Byzantium yang biasanya ogah temenan ma Kristen barat ( karena di Byzantium punya kepausan sendiri) juga tumben mau ikutan loh.

Nah pasti selanjutnya lo udah tau lah. Akhirnya pada masa Gordfrey tentara Salib berhasil merebut palestina sampai kemudian diusir oleh Shalahuddin Al-Ayyubi. Pengganti Godfrey yakni King Richard dari tanah Britania mencoba merebut lagi betlehem dan terjadi kisah heroic antara Shalahuddin versus Richard. Yah masa-masa setelah itu, perang terus berlanjut sampai tujuh jilid. Lama yak? Banget!

Pas waktu semester Tiga, gw pernah ngomong ini di kelas buat ngejawab pertanyaan dosen gw tentang sebab terjadinya Perang Salib, ya karena saat itu sesuai dengan buku-buku yang udah gw baca ya sebab Perang Salib ya yang tadi udah gw tulis diatas. Tapi ternyata dosen gw menggelengkan kepala tanda jawaban gw salah, dan si dosen berpendidikan Doktor dari Jerman di Universitas Heidelberg yang juga ngajar di National University Of Singapore itu bilang bahwa sebab Perang Salib bukan masalah Agama tapi karena perebutan Hegemoni.

Nah abis itu gw nyoba nyari-nyari lagi sumber Perang Salib yang beres karena gw juga penasaran dan akhirnya setelah satu semester gw udah dapet penjelasannya.
paus urbanus II

Dalam sejarah, nama Paus Urbanus II pasti identik dengan perang Salib. Paus yang terlahir dengan nama Otto de Lagery ini dititahkan sebagai Paus pada tahun 1088. Sebelumnya, pada tahun 1054, Gereja katolik telah pecah jadi dua, yakni Gereja Katholik Barat di Roma dan Gereja Katholik Timur di Konstantinopel, yang kemudian dikenal dengan nama Gereja Katolik Orthodoks. Setelah pecah, Eropa barat kesulitan melakukan hubungan dagang langsung dengan dunia timur yang dikuasai Gereja Katolik Ortodoks. Nah dalam suanan panas ini lah Paus Urbanus mendapat surat permohonan bantuan bala tentara dari Kaisar Byzantium ( dengan ibokota Konstantinopel) Alexei Comnenus yang merasa terncam dengan kemajuan ekpspansi wilayah Turki Seljuk.

Kalo kata pepatah, pucuk dicinta ulam pun tiba, lagi ngebet eh ternyata ada. Permintaan bantuan Kaisar Byzantium tentu bisa jadi sandaran untuk menghabisi kekuasaan Gereja Katholik Timur sial itu yang berarti mengembalikan kewibawaan gereja katholik barat, sekaligus menghancurkan keslutanan Turki Seljuk yang rese itu. Maka, dalam konsili di Aurillac, Perancis. Paus Urbanus II menyatakan keinginannya untuk membantu Byzantium memerangi Turki Seljuk. Paus Urbanus memprovokasi semua yang hadir untuk membebaskan tanah suci dari kaum kafir ( Muslim maksudnya). Tentu saja kehendak asli Paus yang ingin menghancurkan Gereja Katholik Timur di tutupinya.

Well, jadi inget ucapan Jenderal Allenby di depan pusara Shalahuddin saat Pasukan bersenjata Inggris berhasil memasuki Palestina di era Perang Modern, “Kami telah kembali wahai Saladin. Hari Ini perang Salib berakhir!”

NOTES:

Tulisan ini udah gw revisi di

http://unblackmos.blogspot.com/2014/11/perang-salib-crussade-beginning-sebab.html

STOP PRESSS


I've gone for too long living like I'm not alive
When this memory fades
I'm gonna make sure it's replaced
with chances taken, hope embraced
and have I told you.....

I'm not going
cause I've been waiting for miracle
And i'm not leaving
I won't let you
Let you give on a miracle
When it might save you

I've learned to run form anything uncormfortable
I've tied my pain below
and no one ever has to know
That Inside I was broken
I tried to patch things up again
So kill These fears
But Have I told you? Have I?

It's not faith, if you use your eyes
No, I just want this pain to end right here
It's not faith if you use your Eyes

Because we are living on tunnel....
That's all

welcome twenty

Feminisme? What the hell

Senin, 09 Mei 2011



Feminisme….. sebuah aliran pemikiran yang sangat eksotis. Mengesankan ketika seorang wanita mulai memotong rambut panjangnya, memilih berambut sangat pendek, mulai merasa dirinya adalah perwujudan alam, mulai merasa manusia yang memilki sifat feminine dan maskulin adalah sosok manusia sempurna, tidak menikah karena merasa menikah adalah bentuk dominasi pria. Mungkin diantara lo adalah penganut atau setidaknya simpatisan dari feminisme. Yah, tulisan gw kali ini sedikit aja mengkritik feminisme. Buat lo yang gak setuju tolong jangan di hack lagi yah.

feminisme

Feminisme ya seperti yang udah lo tau itu datang dari barat, dari para wanita pada konferensi yang mengesankan itu. Nah, hal yang diperjuangkan kaum feminis adalah kesetaraan gender, tidak ada lagi bias gender, kesempatan yang sama antara pria dan wanita, menghapuskan dominasi pria, merubah struktur patriarki yang udah menahun, pokoknya emansipasi wanita. Kaum feminis selalu merasa diri mereka sebagai pihak tertindas yang merupakan korban dari sebuah “struktur”. Dominasi pria adalah merupakan bentukan masyarakat, dominasi pria merupakan sesuatu yang disosialisasikan secara sosial, dominasi pria merupakan nilai yang dilegalisasikan oleh struktur yang dibentuk masyarakat bla bla bla, pokoknya intinya selalu yang salah itu sistem, dan wanita hanya sebagai korban. Tapi, APA BETUL BEGITU?

Coba deh kita perhatikan anak-anak. Anak laki-laki ingin bermain dengan beragam benda, pokonya benda. Sedangkan anak perempuan ingin berinteraksi dengan orang lain. Itulah kenapa perempuan sangat suka bermain bekel, main lompat karet, main do-mi-ka-do, dan yang begituan. Anak laki-laki menginginkan kendali, dominasi dan pencapaian ke puncak, tapi para girls lebih berminat pada moralitas, hubungan dan orang-orang. Berikan pilihan pada wanita tiga buah boneka; boneka bayi, boneka teddy bear, dan boneka kurus kayak lidi. Mana yang mereka pilih? Ya tentu aja boneka bayi dan boneka teddy bear dong sambil berteriak “aah, manis sekali!” sedangkan pria Cuma heran aja liat reaksi berlebihan wanita terhadap benda berisi kapuk yang mahal itu. Kalo kata orang feminis “oh itu karena sang anak sudah disosialisasikan oleh orang tuanya tentang nilai bahwa perempuan itu feminine dan pira adalah maskulin” tapi apa benar begitu? kalo gitu ada gak ya situasi dimana anak-anak dibiarkan tumbuh dengan alami tanpa “sosialisasi nilai gender” buat membuktikan klaim dari kaum feminine itu?

TERNYATA ADA. Hahaha dunia memang luas! Adalah Isareli kibbutzin yang telah bertahun-tahun mencoba menghilangkan pencirian gender dari anak laki-laki dan wanita. Baju anak-anak, sepatu, gaya rambut, dan gaya hidup dibuat untuk satu gender saja, yaitu netral. Anak laki-laki disarankan untuk bermain dengan boneka, menjahit, merajut, memasak, dan membersihkan rumah, sedangkan anak perempuan dianjurkan untuk bermain sepak bola, memanjat pohon dan bermain dart.setiap anak memiliki kesetaraan kesempatan dan persamaan tanggung jawab di dalam kelompok. Bahasa-bahasa yang genderis seperti “anak laki-laki gagah tidak menangis” dan “gadis kecil tidak bermain di lumpur” dibuang. Lalu, APA YANG TERJADI?

Gambar bocah-bocah Israeli Kibbutzin


Setelah 90 tahun kibbutzin, ternyata anak laki-laki dalam kelompok kibbutzin tetap saja bermain dengan kasar dan berperilaku tidak patuh, membentuk kelompok, berantem dengan teman, membentuk hirarki tidak tertulis, dan mengadakan perjanjian. Sementara para gadis kecil saling berkerja sama, menghindari konflik, bersikap menyayangi, berteman, dan saling membagi. Nah konyolnya ketika diberi kebebasan untuk memilih kursus dan minat sendiri, Anak laki-laki memilih mata pelajaran fisika, teknik, dan olahraga. Sementara anak-anak perempuan memilih menjadi guru, penasihat, perawat, dan pengelola pribadi. AYO GIMANA HAI FEMINIS? CAN YOU EXPLAIN IT?

Itu karena kaum feminis itu mengabaikan fakta bahwa yang namanya pria dan wanita itu udah merupakan hal yang bersifat biologis, dan semua hal yang dikira adalah ekses dari struktur itu sebenarnya adalah konsekuensi logis dari biologis pria dan wanita yang emang udah jelas beda. Pria dan wanita itu gak Cuma beda dari segi kelamin doang tapi jelas beda dari segi hormone, otak dan lain-lain. Emang lo kira struktur bisa ngubah keadaan biologis? Hahahaha mabok struktur ya gitu jadi buta.

Pria ya pria dan wanita ya wanita, pembagian peran antara pria dan wanita itu ada sejak manusia pertama kali ada. Dari manusia pertama yang nginjak bumi, pria yang maskulin dan wanita yang feminine, pria yang berburu mencari makan dan wanita yang tinggal di goa meramu dan menjaga anak, wanita yang membujuk pria memakan buah di tengah surga, dan pria memutuskan untuk memakan buah tersebut, pria yang dengan berani menghadap tuhan menyatakan bersalah telah memakan buah dan wanita berharap-harap cemas sambil menyemangati sang pria, sang anak laki-laki membunuh adik laki-lakinya untuk mendapatkan wanita yang dicintainya. Itu udah alami. Trus siapa yang mengajarkan manusia pertama untuk berlaku maskulin bagi pria dan feminine bagi wanita? Struktur? Hey I don’t think so sebab saat belum ada manusia lain yang bisa diajak membentuk struktur, yang ada Cuma dua orang manusia; satu laki-laki dan satu wanita. Trus apa yang membuat pria berlaku maskulin dan wanita berlaku feminine ? Ya itu jelas karena emang faktor biologis kan?

adam dan hawa

Ya katakanlah diantara lo ada yang atheis, penganut teori evolusi dan semacamnya. Ya sama aja. Emang siapa yang ngajarin manusia pertama yang udah abis berevolusi dari primata itu untuk berlaku maskulin untuk pria dan feminine untuk wanita? Struktur? Ya gak mungkin lah lha wong CC otak aja masih segitu, boro-boro mikir rumit kayak bentuk struktur. Hey mereka itu cuma makhluk yang bisa bikin kapak yang gak jelas bentuknya aja udah seneng. Gak mungkin bisa membentuk struktur patriarki bla bla bla. Lagi-lagi faktor biologislah penyebabnya.

manusia purba

Dan masih banyak lagi bukti-bukti kekeliruan feminis, tapi karena ini Cuma blog jadi gw kasih segini aja ya tapi mungkin kapan-kapan gw lanjutin lagi. Wanita memang masih jadi minoritas dalam bidang bisnis besar dan arena politik, tetapi itu bukan karena tekanan dari pria tapi karena wanita memang tidak terlalu berminat pada hal-hal tersebut. Iya kan? Coba direnungkeun.