Stop Perbudakan!

Sabtu, 19 Maret 2011

"Woi sini lo, beliin gue es? Yang enak ye. Lagi panas neh

Awas kalo gak beli!!"

Yah, kata-kata diatas itu kata-kata yang gw denger dari seorang senior kepada junior yang lagi apes kena bullying.

Mungkin kita udah gak heran lagi ma hal-hal kayak gini karena mungkin kita pernah jadi junior yang sedang disiksa atau jadi senior yang suka menyiksa. Ya, ini adalah siklus.

Tapi apa lo semua sadar kalo itu adalah sifat dari dalam diri kita yang ingin memperbudak orang lain? Budak? Itu kan zaman dulu, tapi sekarang warisan-warisan itu masih ada. Let's Check this out

Budak, itu udah ada di seluruh dunia pada masa lalu, tapi emang yang rame itu ada di Arab. Jadi gw bakal bahas yang ada di Arab aja. Zaman dulu, di Arab ada beberapa jenis perkawinan, salah satunya perkawinan hamba sahaya ( bahasa halus dari budak). Perkawinan ini dilakukan antara tuan dengan hamba sahaya wanitanya. Yah, yang namanya budak itu kan "hak milik" bagi tuannya (mungkin kalo zaman sekarang kayak semacam "sex dolls" gitu). Bila dikaruniai anak, maka anak itu tidak boleh menasabkan diri pada ayahnya. Si anak bisa dijadikan budak oleh sang ayah. Nah anak yang kayak begini-begini namanya "hajin".

Yah, meskipun agama berusaha mengahpus perbudakan tapi tetep aja perbudakan itu ada terus. Orang-orang Islam dapat budak dari tawanan perang. Era Umayyah, Abbasiyah dan selanjtunya, perdagangan budak jadi bisnis yang bisa bikin kaya. Budak-budak dari Afrika timur dan tengah kulitnya item. Dari Fargana, Turkistan dan China kulitnya kuning. Dari timur Dekat atau eropa kulitnya putih. Nah, budak-budak dari Spanyol disebut "Shaqalibah" harganya bisa mencapai seribu dinar (kalo zaman sekarang mahal deh pokoknya), kalo dari turki Cuma enam ratus dinar. Kalo mau disamain ma system kasta, budak itu masuk ke kasta Sudra. Jadi budak itu asli gak enak. Budak itu bukan manusia tapi benda, jadi bisa diapain aja. Kenapa orang bisa jadi budak? Kebanyakan gara-gara kalah perang. Negara yang kalah parah penduduknya bakal jadi budak buat Negara yang menang perang. Budak prioritas utama pasti wanita-wanita cantik dari Negara yang kalah perang yang sangat- sangat terpaksa jadi budak.

Sekarang budak udah gak ada. USA menghapus perbudakan tahun 1865, Belanda 1863, Arab Saudi baru tahun 1962. Gila dari zaman dulu ampe sekarang baru tahun 60-an perbudakan itu resmi hilang. Emang jahat manusia. Tapi apa iya perbudakan udah ilang? Gimana lo nyebut junior yang lo siksa itu bukan perbudakan? Gimana lo ngerjain habis-habisan junior di MOS atau OSPEK tu bukan perbudakan? Emang ada gitu orientasi make nari-nari plus make atribut aneh-aneh plontos rambut dan harus ngelakuin ini-itu yang konyol dan hal ini bukan lo sebut perbudakan? Coba denger hati lo dan tanyalah apa yang lo lakuin ke junior lo perbudakan atau bukan.


0 komentar: