Rasisme, ternyata dari Bangsa Yahudi

Selasa, 18 Januari 2011

Rasisme, ternyata dari Bangsa Yahudi.

Kalau ada orang ngatain warna kulit, tipe rambut, bentuk muka, hidung, mata orang lain pasti bakal dicap “rasis”. Misalnya (“woi item, rambut kribo, monyet lo” ) Kalau udah dicap rasis bakal repot dah, bakal dibilang “gak humanis, gak tau adat, barbar, bla bla bla” bahkan di negeri hitler, ada sebuah mitos yang menakutkan tentang cap rasis. Kan semua udah pada tau kalau katanya dulu di Jerman zaman PD II itu pernah “mengevakuasi” sebuah bangsa namanya yahudi (bilang doang “evakuasi” itu Cuma buat memperhalus makna aja sebenernya seh “bantai”). Nah katanya Yahudi yang terbunuh zaman itu sampai berjuta-juta orang? Gara-gara peristiwa itu maka muncul istilah “holocaust”. Sekarang “holocaust” itu udah jadi mitos ; Israel berdiri juga gara-gara isu “holocaust” loh.

Holocaust sekarang jadi alat ampuh buat ngecap rasis, apalagi buat kalangan “antisemit” (antisemit itu kaum penolak Yahudi walau sebenarnya penggunaan istilah antisemit gak tepat). Pokoknya kalau ada yang nyoba ngungkit-ngungkit hal-hal yang berbau konspirasi zionis/Yahudi/illuminati/Freemasonry bla bla bla bakal dicap “antisemit” yang maksudnya gak jauh beda ma cap rasis. Kalau udah dicap rasis, bisa dipastikan sisi psikologis masyarakat bakal langsung menjatuhkan “judgment”. Wah repot kalau udah begitu.

Tapi. Apa ada yang tau kalau kata “rasis” itu sebenarnya datangnya dari Bangsa Yahudi?

Begini ceritanya, Kalau ditelusuri lebih lanjut, teori Rasisme sebenarnya berasal dari tradisi Yahudi. Ada seorang antropolog Yahudi namanya CAROLUS LINNAEUS (gw tau namanya mirip ma nama-nama latin macam panthera tigris a.k.a macan atau gnetum genemon a.k.a melinjo atau apalah…). Menurut tokoh ini, Bangsa Yahudi adalah bangsa terpilih ( The choosen people). Bangsa Yahudi memiliki silsilah keturunan dengan Sam bin Nuh. Tetapi dalam sejarahnya mereka gak akur ma keturunan Ham bin Nuh. Sam (satpam SMA gw namanya Samyono) adalah manusia putera Nabi Nuh yang berkulit putih. Sementara Ham adalah putera Nabi Nuh yang berkulit gelap dan memiliki postur tubuh kekar dan tegap. Nah, kalau diadu pasti Sam selalu kalah secara fisik dengan Ham.

Sifat Sam yang inferior membuat dia ditindas oleh Ham. Konflik antara Sam vs Ham terus berlanjut sampai ke anak-cucunya. Kaum Yahudi (keturunan Sam) selalu terlibat konflik dengan bangsa koptik, Mesir, Etiopia, Afrika (keturunan Ham). Pas Nabi Ibrahim hijrah ke Mesir, penduduk Pribumi sempat mengolok-olok kaum Ibrahim yang merupakan bangsa Smith (smith = Sam). Penduduk Mesir menganggap kaum smith jauh lebih rendah peradabannya disbanding mereka. Waktu ada migrasi Smith dari Paletina ke Mesir, penduduk local memandang sinis Kaum smith meski mereka berjasa apalagi pada saat Zaman Nabi Yusuf. Konflik etnis Sam vs Ham terus berlanjut sampai beberapa generasi. Sejarah kelahiran Nabi Musa meruapakan contoh bagaimana bangsa koptik menindas Yahudi (smith). Nah penindasan yang dialami oleh Smith ini dimodifikasi sedemikian rupa oleh ahli-ahli Yahudi dengan mengklaim kata smith ini buat mereka sendiri padahal bangsa Arab juga termasuk Smith. Yahudi = Ishaq, Arab = Ismael. Nah, penindasan atas smith atas dasar warna kulit serta bentuk fisik inilah yang diejawantahkan oleh Carolus Linnaeus jadi teori “rasisme”.

Well kalau udah tau jika teori rasisme ini yang buat Yahudi sendiri, trus buat apa takut bilang “hey Jews ur blood are dirty”

0 komentar: