AHMADIYAH : one of the most dangerous bidet 2

Jumat, 11 Februari 2011


Kalau sekarang kita Tanya ke pengikut Ahmadiyah apakah ajaran dia menyimpang? Oh jelas mereka bakal bilang gak, dan memang Ahmadiyah ini sejak berdiri seperti sudah berpengalaman debat dengan muslim, karena kelahirannya yang controversial, sejak lahir Ahmadiyah sudah ditantang debat. Ya, sekarang udah 2 abad berlalu dan Ahmadiyah sudah pengalaman betul kalau diajak debat, dan memang tercatat orang non-ahmadiyah yang bisa mengalahkan mereka berdebat itu bener-bener jarang ; kebanyakan yang bisa menang debat lawan ahmadiyah itu mantan pengikut ahmadiyah sendiri. Di Indonesia, hanya ada satu orang yang bukan mantan ahmadiyah bisa ngalahin ahmadiyah, dia namanya A. Hassan tokoh PERSIS, debatnya dilakukan di zaman Belanda, dan catatan tentang debat umum ini masih bisa lo liat di museum Belanda. Makanya My Honorable Teacher dari gw masih jadi muridnya 2 tahun lalu bilang " kalau bisa berhati-hatilah berdebat dengan orang-orang Ahmadi, mereka lebih sulit dikalahkan daripada dengan agama asli".

Trus darimana kita tau kalau Ahmadiyah itu bidet? Gak da cara lain selain membaca sendiri kitab dan buku-buku mereka. Dari sebegitu banyak ayat-ayat di kitab mereka, ni gw kasih beberapa

"Sesungguhnya saya telah menerima wahyu syari'at juga" (kitab Ruhani Khazain jilid 17 hlm 435)

"Sesungguhnya telah dibatalkan pada hari ini hukum jihad dengan pedang. Maka tidak ada jihad setelah hari ini" (kitab Ruhani Khazain jilid 16 hlm 28)

"Sesungguhnya madzhab dan akidah yang aku ulang-ulang bahwa Islam itu mempunyai dua bagian. Bagian pertama taat kepada Allah SWT. Bagian kedua taat kepada pemerintah Britania Raya yang telah memberikan keamanan dan melindungi kami dari orang zalim" (kitab Ruhani Khazain jilid 6 hlm 380)

"Telah diwajibkan kepada kami dan kepada turunan kami untuk berterimakasih kepada pemerintahan Britania Raya yang diberkahi ini" (kitab Ruhani Khazain jilid 3 hlm 166)

" Setelah disalib sampai pingsan, jasad Nabi Isa kemudian diselamatkan oleh muridnya kemudian hidup wajar seperti manusia biasa, lalu meninggal dan dikuburkan di Srinagir, Kashmir" ( Syafi'I R Batuah, pengurus teras Ahmadiyah dalam buku Nabi Isa dari Palestina ke Kashmir )

Padahal menurut Kristen jelas "Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa" ( Roma 5 : 8)

Sedangkan menurut Islam jelas " Mereka tidak membunuhnya dan tidak pula menyalibnya, tetapi yang mereka bunuh adalah orang lain yang diserupakan dengan Nabi Isa bagi mereka" ( QS : An-Nisaa : 157)

Sebenarnya masih banyak ayat-ayat bidet mereka, tapi ini kan blog bukan makalah, jadi ya segini aja. Dan sekarang gw mau ngasih fakta menarik, karena sulitnya debat ma mereka, maka banyak para ulama/ tokoh Islam akhirnya pakai jurus terakhir untuk mengalahkan mereka, yaitu MUBAHALAH. Mubahalah itu do'a sungguh-sungguh dari kedua belah pihak yang berdebat untuk menjatuhkan kutukan kepada lawan yang membangkang, artinya memohon kepada tuhan untuk menjatuhkan laknat ke pihak yang berbohong. Nah, mantan tokoh Ahmadiyah yang sudah kembali menjadi muslim;Ahmad Hariadi pernah bermubahalah dengan Khalifah Ahmadiyah di tahun 1987, saat itu khalifah ahmadiyah bilang jika Hariadi tidak mati dalam keadaan Hina akibat bermubahalah dengan sang Khalifah, sang khalifah siap membubarkan kekhalifahan ahmadiyah, dan peristiwa mubahalah itu atas permintaan sang khalifah disiarkan luas oleh media masa, dan sampai sekarang Ahmad Hariadi masih hidup dan berulangkali dia nagih janji sang khalifah tapi sejak saat itu sang khalifah udah sulit ditemui.

Dan yang paling spektkuler apa lagi kalau bukan peristiwa Mubahalah MGA dengan Syaikh Abdul Wafa'. Pada 15 April 1907 M, MGA mengeluarkan surat Mubahalah kepada sang syekh yang isinya bahwa si pendusta akan dilaknat oleh Allah dan akan terkena kolera serta mati dalam keadaan hina. Dan percaya gak percaya, 13 bulan dari mubahalah itu MGA meninggal dunia di dalam WC karena terserang kolera dalam keadaan berlumuran kotoran, dan sang syekh tetap hidup hingga 40 tahun setelah wafatnya MGA pada 26 Mei 1908

Trus gimana kita bersikap kepada kaum Ahmadiyah sekarang? Coba lo simak dah cerita analogi berikut

"Gw adalah seorang dokter tapi gw adalah dokter yang berfikiran liberal, suatu hari gw kedatangan pasien yang terkena kanker ganas, dan ia minta gw buat mengoperasi dia biar kankernya hilang. Karena gw liberal, gw gak mau mengangkat kanker itu karena gw berkeyakinan bahwa kanker yang ada di pasien itu adalah hasil ciptaan tuhan dan gw sebagai manusia biasa gak berhak ikut campur ke urusan ketuhanan begitu, karena gw menghormati hasil kreasi tuhan dan akhirnya gw menolak mengoperasinya dan si pasien akhirnya tewas"

" gw adalah seorang pengusaha minuman berkarbonasi, tapi gw adalah pengusaha yang liberal dan pluralis. Suatu hari sekelompok karyawan gw merubah dengan tiba-tiba resep minuman gw tapi mereka masih bilang kalau mereka karyawan gw, dan akhirnya mereka yang mau untung itu mulai memasarkan minuman gw yang udah dirubah resepnya tapi masih makai merk minuman gw. Karena gw seorang yang liberal, gw gak mau memecat karyawan-karyawan gw itu karena gw berkeyakinan bahwa karyawan gw udah usaha memasarkan produk dan resep yang udah mereka ubah itu adalah hasil kreasi mereka, dan gw gak berhak intervensi ke karya mereka, dan akhirnya perusahaan gw pun bangkrut"

"gw adalah presiden Indonesia di tahun 2024, tapi gw presiden yang liberal. Suatu saat sekelompok komunitas dari rakyat gw memulai mau memisahkan diri dari NKRI, dan mereka pun mulai menyebarkan pahamnya itu. Karena gw liberal, gw gak bisa intervensi ke pemahaman para separatis itu, karena pemahaman mereka adalah tafsiran mereka yang harus dihargai karena itu adalah kreasi mereka dan mereka punya hak untuk berekspresi. Akhirnya Indonesia pecah karena provinsi-provinsi memisahkan diri, dang w pun dikudeta rakyat"

"gw adalah seorang ketua MUI, gw tau bahwa ada aliran-aliran yang menyimpang dari pakem Islam di Indonesia, tapi gw adalah kiyai yang liberal, dan gw gak berhak untuk intervensi dan menghakimi keyakinan mereka karena masalah keyakinan itu masalah privat dan merupakan hasil kreasi mereka, dan gw bukan tuhan yang berhak memvonis mereka salah atau benar. Jadi, gw gak apa-apakan mereka malah gw fasilitasi mereka untuk berkembang. Akhirnya makin banyak aliran yang muncul dan saking banyaknya udah gak jelas lagi mana Islam yang asli karena versinya banyak banget dan semuanya ekstrim. Akhirnya Islam jadi abstrak dan gak jelas"

Ya, terserah lo seh mau bersikap kayak gimana. Gw hanya ngasih informasi



6 komentar:

Anonim mengatakan...

gw ga setuju dasar radikal bodoh

Anonim mengatakan...

analogi tepat salut

Anonim mengatakan...

kak jangan dengerin anon no.1. maju terus!! @anon no.1 otak lo yang singit

Anonim mengatakan...

Anonimnya keren gilaaaaa dong!!!! thanks info brader !!!
Disini tdk ada penghakiman...tapi mampu membuka sebuah kesimpulan...
Ini seperti berita, terimakasih ;)

Anonim mengatakan...

Thanks alot gan, mantapzz !!! ijin share

Anonim mengatakan...

Bukan Jaina mas tapi Jainisme.