Atlantis dan Lemuria 3

Jumat, 11 Februari 2011

Mungkin lo bilang mana ada kehidupan 20.000 tahun lalu? Ya, kalau lo atheis dan percaya ma system periodisasi sejarah versi manusia purba yang asalnya dari kelanjutan teori evolusi Darwin seh bilang gak mungkin. Zaman 20.000 tahun lalu manusia masih primitif abis dan belum punya peradaban, iya gak? Tapi karena gw orang beragama jadi gw percaya bahwa gw keturunan Adam dan bukan keturunan the apes, dan bukti sejarah yang muncul-mucul sekarang semakin membuktikan hal itu, salah satunya tentang peradaban maju India kuno yang gw bahas di chapter sebelumnya. Selain itu, masih banyak bukti-bukti sejarah yang ditemukan pada kurun waktu 1990-2000'an yang semakin jelas berbeda dengan sejarah yang kita kenal sekarang ( makanya Indonesia itu Cuma pake sejarah yang bukti-buktinya tahin 50-70'an padahal kan teknologi makin berkembang jadi penemuan juga makin berkembang, tapi buku teks sejarah gak pernah direvisi, payah ah. Siapa seh presidennya?). Kalau lo perhatikan dengan seksama, pada benda-benda kuno zaman dulu itu selalu aja berbentuk pyramid, atau segitiga, atau yang semacam itu. Dari Candi-lah, Stupa bla bla bla sama aja. Dan kita terbiasa kalau dikasih tau bahwa pyramid itu Cuma ada di Mesir, benar begitu? Ternyata gak! Piramid mulai banyak ditemukan di seluruh penjuru dunia, dari Asia, Amerika, bahkan Eropa. Piramid ada di Eropa? Liat nih

Piramida ini ada di daerah Bosnia, ditemukan oleh timnya Mr. Semir Osmanagic di tahun 2006, dan jadi headline surat kabar bosnia saat penemuannya. Dan menurut tim gabungan berbagai Negara eropa timur yang ikut dalam penelitian, mereka bilang kalau piramida ini dibuat sekitar 12.000 tahun lalu, dan ajaibnya di dekat piramida ini ditemukan banyak terowongan-terowongan menuju ke dalam pyramid, serta bekas-bekas kayu, batubara, dan dari sisi-sisi arsitektur dan teknik pembuatan, sekarang para ahli masih menyelidiki apakah yang membuat pyramid ini adalah pihak yang sama dengan yang membuat pyramid di Mesir. Memang kesamaan bentuk bangunan kuno berbentuk piramida yang tersebar di seluruh penjuru ini telah menimbulkan pertanyaan besar, kenapa bisa sama? Kebetulan? Atau memang yang buat adalah pihak yang sama? Dan gw gak yakin kalau kesamaan ini bukan kebetulan.

Dari artefak-artefak mutakhir yang ditemukan, spekulasi bahwa atlantis itu memang benar-benar ada semakin kuat, dan atlantis sekarang sudah jadi semacam kompetisi dari para ahli di luar sana untuk diteliti karena jika atlantis ditemukan maka sejarah akan berubah ( Indonesia kapan ikutan meneliti? Aduh ketinggalan mulu, presidennya siapa seh? ). Dari sebegitu banyak peneliti gw kasih beberapa aja ya,

Pertama ada om Oppenheimer, yang hasil penelitiannya ia taruh di buku Eden The East ( 1999 ), di buku itu dia bilang Landasan argumennya adalah etnografi, arkeologi, osenografi, mitologi, analisa DNA, dan linguistik.

Ia mengemukakan bahwa di wilayah Sundaland sudah ada peradaban yang menjadi leluhur peradaban Timur Tengah 6.000 tahun silam. Suatu ketika datang banjir besar yang menyebabkan penduduk Sundaland berimigrasi ke barat yaitu ke Asia, Jepang, serta Pasifik. Mereka adalah leluhur Austronesia. Rekonstruksi Oppenheimer diawali dari saat berakhirnya puncak Jaman Es (Last Glacial Maximum) sekitar 20.000 tahun yang lalu. Ketika itu, muka air laut masih sekitar 150 m di bawah muka air laut sekarang.Data geologi dan oseanografi mencatat setidaknya ada tiga banjir besar yang terjadi yaitu pada sekitar 14.000, 11.000, dan 8,000 tahun yang lalu. Banjir besar yang terakhir bahkan menaikkan muka air laut hingga 5-10 meter lebih tinggi dari yang sekarang.Bagi Oppenheimer, kisah 'Banjir Nuh' atau 'Benua Atlantis yang hilang' tidak lain adalah rekaman budaya yang mengabadikan fenomena alam dahsyat ini.

Trus peneliti selanjutnya adalah Prof. Santos, yang udah neliti atlantis selama 30 tahun. Santos menetapkan bahwa pada masa lalu Atlantis merupakan benua yang membentang dari bagian selatan India, Sri , dan Indonesia bagian Barat meliputi Sumatra, Kalimantan, Jawa dan terus ke arah timur. Wilayah Indonesia bagian barat sekarang sebagai pusatnya. Di wilayah itu terdapat puluhan gunung berapi aktif dan dikelilingi oleh samudera yang menyatu bernama Orientale, terdiri dari Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Argumen Santos tersebut didukung banyak arkeolog Amerika Serikat bahkan mereka meyakini bahwa benua Atlantis adalah sebuah pulau besar bernama Sundaland, suatu wilayah yang kini ditempati Sumatra, Jawa dan Kalimantan. Sekitar 11.600 tahun silam, benua itu tenggelam diterjang banjir besar seiring berakhirnya zaman es.Letusan gunung api yang dimaksud di antaranya letusan gunung Meru di India Selatan, letusan gunung berapi di Sumatera yang membentuk Danau Toba, dan letusan gunung Semeru/Mahameru di Jawa Timur. Letusan yang paling dahsyat di kemudian hari adalah letusan Gunung Tambora di Sumbawa yang memecah bagian-bagian pulau di Nusa Tenggara dan Gunung Krakatau (Krakatoa) yang memecah bagian Sumatera dan Jawa membentuk Selat Sunda


Apalagi jika di sandingkan dengan bukti vimana di india kuno itu, jelas bahwa masa lalu atlantis itu memang ada dan peradaban manusia tidaklah dimulai dari manusia purba seperti yang disebut kaum atheis tapi Adam yang menjadi manusia pertama adalah manusia cerdas yang berperadaban. Dan masih banyak lagi bukti-bukti kecanggihan peradaban masa lalu yang berangsur-angsur mulai ditemukan dan bakal gw kasih di akhir chapter ini.

Lalu bagaimana dengan Lemuria?


0 komentar: